Sabtu, 10 Oktober 2009

Bagaimana etika seorang auditor dalam menerima bingkisan hari raya atau parcel?

Dalam menjelang hari raya Idul Fitri banyak sekali kebutuhan yang diperlukan. Auditor dalam menyambut lebaran banyak menerima bingkisan/ parcell dari kliennya. Auditor menerima bingkisan /parcell dari klien karena itu hadiah atau THR dalam satu tahun. Auditor menerima bingkisan bukan dari klien saja tapi juga dapat dari perusahaan.

Jika auditor menerima bingkisan / parcell dari klien maka auditor menerima dengan senang hati. Etika auditor yang baik dalam menerima bingkisan / parcell tidak akan meminta langsung kepada kliennya. Sebaliknya auditor dalam menerima bingkisan / parcell jika dikasih secara langsung tanpa diminta dari kliennya. Jika auditor menerima bingkisan / parcell dari klien sebelumnya tanya apa itu termasuk suapan atau termasuk THR atau hadiah, jika itu suapan dari klien sebaliknya tidak menerima bingkisan itu, jika menerimanya maka itu termasuk dengan korupsi.

Menurut saya tidaklah diperlukan seorang auditor menerima parcel, karena bisa mengganggu auditor tersebut dalam membuat laporan. Penerimaan parcel tersebut bisa menggoyahkan sifat independen seorang auditor dimana sifat tersebut yang diperlukan oleh seorang auditor-terutama auditor publik-. Oleh karena itu, sebaiknya auditor publik tidak menerima bingkisan parcel dari siapapun. Kecuali pemberian parcel dari keluarga sendiri.

1 komentar:

  1. menurut saya tidaklah diperlukan seorang auditor menerima parcel, karena bisa mengganggu auditor tersebut dalam membuat laporan. Penerimaan parcel tersebut bisa menggoyahkan sifat independen seorang auditor dimana sifat tersebut yang diperlukan oleh seorang auditor-terutama auditor publik-. Oleh karena itu, sebaiknya auditor publik tidak menerima bingkisan parcel dari siapapun. Kecuali pemberian parcel dari keluarga sendiri.

    BalasHapus